Assalamualaikum..

Manusia hidup selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Ketika muda kita diharuskan memilih sekolah, setelah selesai, kita memilih pekerjaan, kemudian tempat tinggal, seterusnya memilih pasangan hidup, bahkan juga memilih parti politik untuk menyalurkan aspirasi kita. Terkadang kita confuse, apa pegangan kita dalam memilih ini.

Rasulullah telah mengajarkan kepada kita doa yang penuh dengan hikmah. Doa itu sering dibaca orang selesai daripada solat. Bunyinya: "Allahumma inni asaluka salamatan fid dien, wa 'afiyatan fi jasadi, wa ziyadatan fi 'ilmi, wabarakatan fi rizqi, wa taubatan qablal maut . ". Doa ini boleh kita jadikan tips "memilih" cara Rasulullah.

1- Salamatan fid din, pilihan itu harus menyelamatkan agama kita. Kita masih boleh mengkaji Islam, masih boleh ibadah, masih boleh menutup aurat, masih boleh menjauhi yang haram dan menjalankan yang wajib, termasuk untuk berdakwah.

2- Afiyat fi jasadi, pilihan itu harus mampu menjaga kesihatan kita; tidak mengikis tubuh kita sedikit demi sedikit tanpa makna. Apa artinya mempunyai harta yang banyak, akan tetapi mempunyai tubuh badan yang lemah? sampai tidak mampu melakukan ibadah? sehingga kebahagiaan tidak dapat dirasai?

3- Ziyadatan fi ilmi, pilihan itu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kita. Kita bergaul atau bekerja tidak untuk makin bodoh. Jadi pilih lingkungan kerja atau pergaulan yang meluaskan wawasan mahupun ilmu kita, sebagai bekal amal saleh kita. Karena tiada amal kecuali dengan ilmunya.

4- Barakatan fi rizqi, pilihan itu membawa keberkatan dalam rezeki kita. Rezeki kita itu tidak cuma yang berbentuk material, tetapi juga yang bukan material, seperti udara yang segar, suasana aman dan tenang, isteri yang solehah dan yang seumpamanya. Apa artinya pilihan dengan penghasilan besar dan kebendaan yang mewah, bila terlalu jarang bertemu anak istri, sampai akhirnya rumah tangga seperti neraka?

5- Taubatan qabla maut, pilihan itu masih memberi ruang kepada kita untuk memperbaiki diri, bertaubat, atau bahkan bila perlu, menarik diri atau berpaling secara elok bila ternyata ada sesuatu yang haram atau membahayakan di dalamnya

Semua ini, dilandasi dengan pengenalan syariat yang sahih, serta niat yang ihlas, insyaAllah akan menjadikan kita meraih kebaikan dalam pilihan-pilihan kita. Karena semua ukuran baik atau buruk, berkat atau tidak, tentu saja bukan diukur oleh manusia yang serba hina ini, tapi oleh ukuran-ukuran yang ditetapkan Allah dalam hukum syariatnya.

Allah berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui." (Qs. 2:216).

Sekian..

Posted by Bahtera Hamba Friday, February 5, 2010

Subscribe here